Ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat dengan pelarut
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair.
Seringkali campuran bahan padat dan cair tidak dapat atau sukar sekali
dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja, karena
komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda
sifat-sifat fisikanya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang
terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya
proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis.
Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan
bersih, baik untuk zat organic atau anorganik, untuk analisis makro maupun
mikro. Selain untuk kepentingan analisis kimia, ekstraksi juga banyak digunakan
untuk pekerjaan preparatif dalam bidang kimia organik, biokimia, dan anorganik
di laboratorium. Tujuan ekstraksi ialah memisahkan suatu komponen dari
campurannya dengan menggunakan pelarut.
Metode ekstraksi terbagi menjadi 2 macam:
1.
Ekstraksi
cara dingin
Metode ini artinya tidak ada
proses pemanasan selama proses ekstraksi berlangsung, tujuannya untuk
menghindari rusaknya senyawa yang dimaksud akibat proses pemanasan. Ekstraksi
dingin antara lain:
-
MASERASI merupakan proses ekstraksi menggunakan
pelarut diam atau dengan pengocokan pada suhu ruangan. Pada dasarnya metode ini
dengan cara merendam sampel dengan sekali-kali dilakukan pengocokan. Pengocokan
dapat dilakukan dengan menggunakan alat rotary
shaker dengan kecepatan sekitar
150 rpm. Umumnya perendaman dilakukan 24 jam dan selanjutnya pelarut diganti
dengan pelarut baru. Namun dari beberapa penelitian melakukan perendama hingga
72 jam.
Selama proses perendaman,
cairan akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung
zat aktif. Kemudian zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka
larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersbut terus berulang hingga
terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan antara larutan di luar sel
dengan larutan di dalam sel.
Keuntungan cara ekstraksi
dengan maserasi adalah cara pengerjaan dan peralatan yang sederhana. Namun
metode ini juga memiliki kekurangan, yaitu cara pengerjaannya yang lama dan
ekstraksi yang kurang sempurna.
-
PERKOLASI merupakan cara ekstraksi
yang dilakukan dengan mengalirkan pelarut melalui bahan sehingga komponen dalam
bahan tersebut tertarik ke dalam pelarut. Kekuatan yang berperan pada perkolasi
antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan permukaan, difusi,
osmosis, adesi, daya kapiler dan daya geseran (friksi). Hasil perkolasi disebut
perkolat. Perkolasi banyak digunakan untuk mengekstraksi komponen dari bahan
tumbuhan. Pada proses perkolasi, terjadi partisi komponen yang diekstraksi,
antara bahan dan pelarut. Dengan pengaliran pelarut secara berulang-ulang, maka
semakin banyak komponen yang tertarik.
Kelemahan dari metode ini yaitu
diperlukan banyak pelarut dan waktu yang lama, sedangkan komponen yang didapat
relatif tidak banyak. Keuntungannya adalah tidak memerlukan pemanasan sehingga
teknik ini baik untuk substansi termolabil (yang tidak tahan terhadap panas).
2.
Ekstraksi
cara panas
Metode ini melibatkan panas
dalam prosesnya. Dengan adanya panas secara otomatis akan mempercepat proses
ekstraksi dibandingkan cara dingin. Metodenya antara lain:
- REFLUKS merupakan
ekstraksi dengan pelarut yang dilakukan pada titik didih pelarut tersebut,
selama waktu tertentu dan sejumlah palarut tertentu tertentu dengan adanya
pendinginan balik (kondensor). Umumnya dilaku
kan tiga kali sampai lima kali
pengulangan proses pada residu pertama agar proses ekstraksinya sempurna.
Prosedur:
Bahan +
pelarut -> dipanaskan -> pelarut menguap -> pelarut yang menguap didinginkan
oleh kondensor -> jatuh lagi -> menguap lagi karena panas -> dan
seterusnya (Proses ini umumnya dilakukan selama 1 jam)
- SOXHLET adalah
proses ekstraksi dimana sampel yang akan diekstraksi ditempatkan dalam suatu
timbel yang permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas tabung destilasi,
dididihkan dan dikondensaasikan di atas sampel. Kondesat akan jatuh ke dalam
timbel dan merendam sampel dan diakumulasi sekeliling timbel. Setelah sampai
batas tertentu, pelarut akan kembali masuk ke dalam tabung destilasi secara
otomastis. Proses ini berulang terus dengan sendirinya di dalam alat terutama
dalam peralatan Soxhlet yang digunakan untuk ekstraksi lipida. Sampel yang bisa
diperiksa meliputi pemeriksaan lemak,trigliserida,kolesterol.
-
DIGESTI adalah proses ekstraksi
dengan pengadukan kontinu pada temperature tinggi dari temperatu ruangan, yaitu
secara umum dilakukan pada temperature 40-50 °C.
- INFUNDASI adalah ekstraksi dengan cara perebusan, dimana pelarutnya adalah air pada temperature 96-98 °C selama 14-20 menit.
- INFUNDASI adalah ekstraksi dengan cara perebusan, dimana pelarutnya adalah air pada temperature 96-98 °C selama 14-20 menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar